IMG-LOGO
Home Nasional Wali Kota Samarinda Serukan Sinergi Hadapi Perubahan Iklim
nasional | umum

Wali Kota Samarinda Serukan Sinergi Hadapi Perubahan Iklim

oleh VNS - 03 Agustus 2025 11:19 WITA
IMG
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat hadiri Alsa National Conference 2025 bertema “Social and Legal Transformation in National Climate Change and Deforestation” (Foto:Ist)

IDENESIA.CO - Wali Kota Samarinda, Andi Harun, mendorong peran aktif mahasiswa hukum sebagai garda terdepan dalam penegakan hukum lingkungan, khususnya dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan deforestasi yang semakin mendesak.


Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka ALSA National Conference 2025 yang mengusung tema “Social and Legal Transformation in National Climate Change and Deforestation”, bertempat di Hotel Mercure Samarinda, Sabtu malam (2/8/2025).

Dalam sambutannya, Andi Harun menekankan bahwa mahasiswa fakultas hukum bukan hanya calon penegak hukum, tetapi juga agen perubahan yang memiliki tanggung jawab moral dan intelektual untuk terlibat langsung dalam isu-isu lingkungan.

“Mahasiswa hukum adalah kelompok terdidik dan memiliki kapasitas besar untuk menjadi ujung tombak dalam mengedukasi masyarakat, mengawal regulasi, dan mendorong aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan,” ujarnya di hadapan para peserta konferensi dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Ia menilai, krisis iklim dan deforestasi tidak cukup ditangani dengan kebijakan administratif semata. Diperlukan transformasi sosial dan hukum yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, dengan dukungan regulasi yang kuat dan implementasi hukum yang tegas.

“Penguatan hukum lingkungan harus diiringi dengan partisipasi aktif masyarakat agar kebijakan yang diambil tidak hanya efektif secara hukum, tetapi juga diterima secara sosial,” katanya.

Andi Harun juga menyoroti bahwa Indonesia telah memiliki berbagai instrumen hukum terkait perlindungan lingkungan, seperti ratifikasi United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) serta Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan. Namun, menurutnya, semua itu akan menjadi sia-sia jika tidak diikuti dengan penegakan hukum yang konsisten dan pengawasan yang ketat.

Wali Kota menegaskan komitmennya untuk menjadikan Samarinda sebagai kota yang tangguh terhadap perubahan iklim dan inklusif terhadap keberagaman partisipasi publik.

“Mari kita perkuat komitmen bersama untuk menjaga hutan, memperluas ruang terbuka hijau, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, serta mengelola sampah secara bertanggung jawab,” ajaknya.

Andi Harun juga mengajak mahasiswa untuk tidak hanya berpikir kritis dalam forum akademik, tetapi juga aktif di lapangan sebagai pelopor gerakan lingkungan yang berbasis hukum dan kesadaran sosial.

Konferensi nasional yang diinisiasi oleh Asian Law Students’ Association (ALSA) ini menjadi momentum penting bagi generasi muda, khususnya mahasiswa hukum, untuk memperdalam peran strategis mereka dalam mendorong perubahan menuju masa depan Indonesia yang berkelanjutan.


(Redaksi)