IDENESIA.CO - Pemerintah Kota Samarinda terus mendorong transformasi ruang-ruang publik menjadi lebih fungsional dan bernilai tambah. Salah satunya melalui revitalisasi Pasar Pagi Samarinda, yang kini memasuki tahap akhir pengerjaan. Tak hanya difungsikan sebagai pusat perdagangan, wajah baru pasar ini juga diproyeksikan menjadi destinasi wisata kota yang ramah, sehat, dan sarat nilai budaya.
Pada Jumat (25/7/2025), Wali Kota Samarinda, Andi Harun, didampingi Wakil Wali Kota Saefuddin Zuhri, meninjau langsung progres pembangunan Pasar Pagi. Peninjauan difokuskan pada sejumlah titik vital, termasuk akses Jalan Tumenggung, yang akan menjadi jalur penghubung utama antara pasar dan kawasan Masjid Darussalam.
“Kami ingin memastikan seluruh area telah siap menyambut aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat. Hampir seluruh lapak dan kios, dari yang besar hingga kecil, sudah terpasang, tinggal penyempurnaan akhir,” ujar Wali Kota Andi Harun.
Dalam peninjauan itu, perhatian juga diarahkan pada fasilitas pendukung, terutama toilet umum, yang disediakan masing-masing empat unit di setiap lantai. Hal ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan kenyamanan dan kebersihan bagi pengunjung dan pedagang.
Menariknya, konsep pasar ini tidak mengandalkan sistem pendingin buatan seperti AC. Sebagai gantinya, diterapkan sistem ventilasi alami dengan banyak bukaan udara di berbagai sudut bangunan. Langkah ini dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Kami ingin pasar ini nyaman tanpa membebani biaya operasional. Sirkulasi udara alami menjaga kesehatan dan membuat suasana dalam gedung tetap sejuk meski tanpa AC,” jelasnya.
Lebih dari sekadar pembenahan fisik, revitalisasi ini membawa paradigma baru terhadap keberadaan pasar tradisional. Pemerintah ingin menjadikan Pasar Pagi sebagai ruang interaksi sosial dan wisata, bukan sekadar tempat transaksi.
“Pasar ini akan menjadi tempat orang tidak hanya berbelanja, tetapi juga berinteraksi dan menikmati suasana. Di lantai atas, pengunjung bisa menyaksikan panorama Sungai Mahakam. Kita ingin mengembalikan roh pasar tradisional sebagai ruang kehangatan antara pedagang dan pembeli,” pungkas Andi Harun.
Dengan konsep baru ini, Pasar Pagi diharapkan menjadi ikon kota Samarinda, tempat bertemunya aktivitas ekonomi, budaya, dan wisata dalam satu ruang. Pemerintah pun menargetkan revitalisasi ini akan turut menghidupkan kembali denyut ekonomi kerakyatan dan memperkuat identitas lokal di tengah modernisasi kota.
(Redaksi)