IDENESIA.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menegaskan distribusi elpiji bersubsidi (LPG PSO) tak boleh terhenti meski bertepatan dengan hari libur nasional.
Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Samarinda, Andi Harun, dalam pertemuan dengan Hiswana Migas pada Selasa (5/8/2025).
Menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus yang berlanjut ke hari libur nasional pada 18 Agustus 2025, Pemkot Samarinda bergerak cepat untuk memastikan kebutuhan energi masyarakat tetap aman.
Dalam pertemuan resmi dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas), dibahas secara khusus kelancaran distribusi LPG bersubsidi di momen krusial tersebut.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menekankan pentingnya memastikan distribusi energi rumah tangga, terutama LPG, tidak terhenti meskipun tanggal merah.
“Di momen seperti ini, elpiji menjadi kebutuhan vital rumah tangga. Maka distribusi harus tetap berjalan agar tidak terjadi kelangkaan yang meresahkan,” ujar Andi Harun dalam forum yang berlangsung di Teras Anjungan Karangmumus, Balai Kota Samarinda.
Menurutnya, kenyamanan masyarakat tidak boleh dikorbankan karena hari libur. Pemerintah harus hadir dan memastikan sistem distribusi energi bekerja secara fleksibel namun tetap tepat sasaran.
Sementara itu, Ketua Hiswana Migas Samarinda, Muhammad Nasir Hadi Badjeber, menjelaskan bahwa sejak 2023, distribusi LPG ke agen memang dihentikan bila hari libur nasional jatuh antara Senin hingga Sabtu. Namun ia menegaskan, pihaknya siap melakukan penyesuaian jika kondisi di daerah membutuhkan layanan ekstra.
“Kami terbuka terhadap kebijakan daerah, apalagi jika menyangkut kebutuhan masyarakat di hari-hari besar seperti ini. Kunjungan ini juga sebagai bentuk silaturahmi dan dukungan kami terhadap sinergi bersama pemerintah daerah,” terang Nasir.
Pemkot Samarinda juga menyampaikan masukan agar kebijakan pusat yang bersifat umum bisa dipertimbangkan ulang untuk kasus-kasus khusus. Salah satunya adalah memastikan distribusi LPG PSO tetap dilakukan pada hari libur yang berpotensi terjadi lonjakan konsumsi.
Kabag Ekonomi Yuyum Puspitaningrum, Plt Kabag SDA Aidil, serta perwakilan dari TWAP turut hadir dalam forum tersebut. Seluruh pihak sepakat bahwa distribusi LPG tidak hanya soal pasokan, tetapi juga menyangkut stabilitas sosial dan psikologis masyarakat.
Pertemuan itu menghasilkan komitmen bersama distribusi elpiji tetap harus berjalan meski di tengah hari libur, dengan tetap mematuhi ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku secara nasional.
(Redaksi)