IDENESIA.CO - Kemenangan Alwi Farhan dalam ajang Macau Open 2025 menjadi kabar menggembirakan bagi dunia bulu tangkis Indonesia. Namun, capaian tersebut belum mampu mengangkat posisi Indonesia secara signifikan dalam klasemen koleksi gelar BWF World Tour 2025. Saat ini, Indonesia masih tertahan di peringkat kedelapan dengan total 4 gelar juara.
Gelar yang diraih Alwi Farhan menjadi yang keempat bagi Indonesia sepanjang rangkaian turnamen BWF World Tour tahun ini. Sebelumnya, tiga gelar lainnya disumbangkan oleh pasangan:
Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti di ajang Thailand Masters,
Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu di Taipei Open,
serta Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri yang tampil gemilang di China Open.
Dari keempat gelar tersebut, hanya China Open yang merupakan turnamen dengan level tertinggi yakni BWF Super 1000. Sementara tiga gelar lainnya berasal dari kejuaraan level BWF Super 300, yang tergolong kasta menengah dalam rangkaian BWF World Tour.
Meski hanya empat gelar yang berhasil dibawa pulang, beberapa wakil Indonesia sejatinya sempat mendekati podium tertinggi, namun harus puas sebagai runner-up usai tumbang di babak final. Di antaranya:
Jonatan Christie di Indonesia Masters,
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Indonesia Masters,
Komang Ayu Cahya Dewi di Thailand Masters,
Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin di Thailand Masters,
serta Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja yang dua kali menjadi finalis di German Open dan Orleans Masters.
Kekalahan di partai puncak membuat peluang Indonesia untuk naik klasemen terbatas, mengingat kompetisi antarnegara semakin ketat tahun ini.
China masih menjadi negara paling dominan dalam BWF World Tour 2025 dengan raihan 24 gelar, jauh meninggalkan Korea Selatan di posisi kedua dengan 16 gelar, serta Thailand di posisi ketiga dengan 12 gelar.
Posisi keempat ditempati Jepang dengan 8 gelar, diikuti Malaysia dengan 7 gelar. Denmark dan Taiwan juga berada di atas Indonesia, yang saat ini menghuni peringkat delapan dengan 4 gelar juara.
Sebagai perbandingan, pada tahun 2023 dan 2024, Indonesia masing-masing berhasil mengoleksi 13 dan 12 gelar, menjadikan torehan tahun ini masih jauh dari performa ideal.
Meski tertinggal, peluang Indonesia untuk menambah koleksi gelar masih terbuka lebar. Rangkaian turnamen BWF World Tour 2025 masih akan berlangsung hingga awal Desember, memberi kesempatan bagi para atlet Merah Putih untuk mengejar ketertinggalan dan memperbaiki posisi di klasemen akhir.
Dukungan terhadap regenerasi dan pembinaan atlet muda seperti Alwi Farhan menjadi harapan besar bagi kebangkitan bulu tangkis Indonesia dalam peta persaingan global.
(Redaksi)
