IDENESIA.CO - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara tegas membantah pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang menyebut tidak ada krisis kelaparan di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, Trump menegaskan bahwa kelaparan yang dialami warga Gaza, terutama anak-anak, adalah kenyataan yang tidak bisa disangkal.
“Kami akan mengirimkan lebih banyak makanan berkualitas. Maksud saya, beberapa anak-anak di Gaza benar-benar dilanda kelaparan,” ujar Trump dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Senin (28/7), seperti dikutip dari AFP.
Trump menekankan pentingnya bantuan pangan segera untuk menyelamatkan nyawa warga sipil, khususnya anak-anak. “Kita harus memberi makan anak-anak tersebut,” tambahnya.
Pernyataan tersebut muncul sebagai tanggapan langsung atas pernyataan Netanyahu sehari sebelumnya yang membantah adanya kelaparan di Gaza, meskipun laporan-laporan kemanusiaan menunjukkan sebaliknya. Kementerian Kesehatan Gaza mencatat sedikitnya 147 warga meninggal dunia akibat kelaparan dalam beberapa pekan terakhir, dengan 88 di antaranya merupakan anak-anak.
Tekanan internasional terhadap Israel terus meningkat, seiring desakan untuk membuka blokade dan mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Menyikapi hal ini, Trump juga mengumumkan bahwa Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya tengah menyiapkan pendirian dapur umum di Gaza untuk membantu mengatasi krisis pangan.
“Tidak akan ada batasan. Setiap orang harus bisa mengakses makanan itu,” jelas Trump.
Pada akhir pekan lalu, Israel akhirnya membuka sebagian wilayah udara dan jalur darat untuk memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan, setelah mendapat tekanan tajam dari masyarakat internasional. Netanyahu menyatakan bahwa negaranya kini siap bekerja sama dengan organisasi-organisasi internasional guna memastikan bantuan dapat tersalurkan ke warga yang membutuhkan.
Meski demikian, banyak pihak menilai langkah ini masih belum cukup. Program Pangan Dunia (World Food Programme/WFP) menyatakan telah berhasil mengirimkan 60 truk bantuan ke Gaza. Namun, jumlah tersebut jauh dari memadai untuk menanggulangi krisis.
“Anak-anak meninggal setiap hari karena kelaparan dan penyakit yang sebenarnya bisa dicegah. Kita sudah kehabisan waktu,” ujar Jan Egeland, Kepala Dewan Pengungsi Norwegia.
Situasi kemanusiaan di Gaza kini berada di ambang kehancuran, dan pernyataan Trump menjadi tekanan tambahan bagi Israel untuk lebih serius dalam menangani krisis yang sudah berlangsung berbulan-bulan ini.
(Redaksi)