IMG-LOGO
Home Nasional Luhut Ungkap Simulasi Dampak Penurunan Tarif Trump ke Ekonomi RI: PDB Naik 0,5%, Tenaga Kerja Tumbuh 1,3%
nasional | umum

Luhut Ungkap Simulasi Dampak Penurunan Tarif Trump ke Ekonomi RI: PDB Naik 0,5%, Tenaga Kerja Tumbuh 1,3%

oleh VNS - 17 Juli 2025 10:46 WITA
IMG
Luhut Pandjaitan (Foto:Ist)

IDENESIA.CO - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan hasil simulasi dampak penurunan tarif tambahan Amerika Serikat terhadap produk Indonesia dari 32% menjadi 19%, yang dinilai berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.


Luhut menjelaskan, simulasi dilakukan dengan dua skenario. Pertama, tarif tambahan tetap berada di 32% sebagaimana sebelum kesepakatan dicapai. Kedua, tarif berhasil diturunkan menjadi 19%, disertai penyesuaian tarif impor Indonesia terhadap sebagian besar produk asal AS.

Hasil simulasi menunjukkan, penurunan tarif mampu memberikan dampak signifikan:

  • Produk Domestik Bruto (PDB) naik 0,5%, didorong peningkatan investasi dan konsumsi.

  • Penyerapan tenaga kerja tumbuh 1,3%.

  • Kesejahteraan masyarakat meningkat 0,6%.

  • Investasi melonjak hingga 1,6%, membuka peluang relokasi industri global ke Indonesia, khususnya sektor padat karya seperti tekstil, alas kaki, furnitur, dan perikanan.

“Indonesia menjadi negara dengan tambahan tarif AS paling rendah dibandingkan negara surplus perdagangan lainnya, bahkan di antara negara ASEAN. Ini memberikan peluang besar bagi Indonesia,” ujar Luhut, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, penurunan tarif akan memperluas akses pasar AS dengan hambatan biaya yang lebih rendah, sekaligus menarik minat investor asing untuk merelokasi industrinya ke Indonesia.

DEN menilai, kebijakan ini juga harus diiringi percepatan deregulasi, penurunan biaya logistik dan biaya produksi, agar daya saing ekonomi meningkat. “Kita tidak sedang memberi karpet merah untuk pihak luar, tetapi membuka jalan lebih besar bagi produk dan pelaku usaha Indonesia bersaing di pasar global,” tegas Luhut.

Sebagai langkah lanjut, DEN mendorong sinergi lintas kementerian untuk mengoptimalkan momentum ini dan memastikan seluruh manfaat benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan pelaku usaha.

(Redaksi)