IMG-LOGO
Home Nasional Pidato Jeffrie Geovanie di Kongres PSI: Dari Sejarah Partai hingga Singgungan RMS
nasional | politik

Pidato Jeffrie Geovanie di Kongres PSI: Dari Sejarah Partai hingga Singgungan RMS

oleh VNS - 20 Juli 2025 04:55 WITA
IMG
Pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie di Kongres PSI 2025 (Foto:Ist)

IDENESIA.CO - Pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanie, membuka rangkaian Kongres PSI di Gedung Graha Saba Buana dengan pidato reflektif mengenai alasan fundamental lahirnya partai. Di hadapan ribuan kader dari berbagai daerah, ia menekankan bahwa PSI tidak dibangun oleh kekuatan nama besar atau limpahan modal, melainkan oleh kegelisahan pasca Pemilu Presiden 2014 dan keyakinan bahwa perubahan politik bisa dimulai dari “mimpi besar” yang dirawat secara konsisten.


Jeffrie menguraikan, embrio PSI bertumbuh dari diskusi harian sekelompok profesional muda yang resah melihat dominasi elite mapan dalam proses rekrutmen politik.


“PSI lahir dari mereka yang bermodal mimpi, dari diskusi hari demi hari tentang nasib bangsa, tentang pendidikan, tentang rekrutmen politik yang lebih sehat. Kalau kita ingin anak-anak terbaik bangsa memimpin, maka harus kita siapkan partai yang sehat untuk menampung mereka,” tuturnya.

Ia sekaligus mengisahkan episode awal ketika sebagian penggagas ingin meminta Presiden Joko Widodo yang saat itu baru dilantik agar membantu memilihkan nama dan logo partai. Ide tersebut ditolaknya agar PSI menjaga independensi sejak mula.

“Saya bilang ke mereka, memangnya kalian siapa? Pak Jokowi baru dilantik, kalian minta beliau pikirkan logo partai? Akhirnya kita putuskan bikin nama dan logo sendiri. Kita buktikan dulu kita serius,” ungkapnya.

Dalam sesi sapaan, Jeffrie menyebut para pendiri seperti Raja Juli Antoni, Grace Natalie, dan Saiful Haq, lalu menjelaskan prinsip komposisi Dewan Pembina berasal dari usulan DPP, para pendiri, serta ketentuan bahwa Ketua DPW dengan perolehan suara terbesar di Pemilu akan turut masuk struktur tersebut. Skema ini, kata dia, dimaksudkan agar kinerja elektoral di daerah terhubung langsung dengan pengambilan keputusan di tingkat pusat.

Pidato sempat diselingi celetukan bernada spontan ketika Jeffrie berkata sambil tertawa, “Ini kurang ajar betul tulisannya anak RMS.” Ucapan itu memantik bisik-bisik di arena kongres karena ia tidak menjelaskan lebih lanjut siapa “RMS” yang dimaksud.

Spekulasi pun bergulir mengingat dalam beberapa bulan terakhir nama Rusdi Masse (RMS) figur berpengaruh politik Sulawesi Selatan dihubungkan dengan dinamika kedekatannya bersama Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Belum ada penegasan apakah singgungan itu merujuk ke dirinya atau konteks lain.

Di luar forum kongres, isu potensi langkah politik Rusdi Masse masih menjadi perbincangan. Kariernya sebagai Ketua DPW NasDem Sulawesi Selatan tengah disorot, sementara ia sendiri belum secara terbuka menyampaikan arah masa depannya di partai tersebut. Bantahan terhadap rumor kepindahan ke PSI sempat disampaikan Sekretaris DPW NasDem Sulsel Syaharuddin Alrif (9 Mei 2025), yang menegaskan RMS tidak pernah menyinggung wacana bergabung. Namun ruang spekulasi tetap terpelihara seiring keterangan sejumlah pihak bahwa figur seperti RMS dinilai “dibutuhkan”.

Kedekatan jejaring PSI dan NasDem di Sulawesi Selatan sebelumnya tumbuh di panggung Pilkada Serentak 2024. Kolaborasi dukungan terhadap berbagai pasangan calon termasuk di Pilgub Sulsel diklaim menghasilkan kemenangan signifikan di banyak kabupaten/kota. Fatmawati Rusdi, istri RMS, turut berada dalam salah satu pasangan yang didukung. Rangkaian pertemuan politik, seperti kunjungan RMS ke Kantor DPP PSI di Jakarta (14 Juni 2024) dan seremoni penyerahan 20 surat rekomendasi di Makassar (30 Juli 2024), menambah intensitas sorotan terhadap poros kolaboratif ini.

Rekam jejak Rusdi Masse sendiri kerap dipaparkan sebagai faktor penguatan struktur elektoral NasDem Sulsel sejak mengambil alih kepemimpinan DPW pada 2016. Ia disebut berhasil mengantar partainya menembus berbagai kontestasi lokal dari Pilkada Takalar 2017 hingga konsolidasi perolehan kursi pada Pemilu 2019 dan 2024 serta menarik sejumlah kepala daerah bergabung. Pergeseran posisinya di tingkat nasional dalam restrukturisasi DPP NasDem 2024-2029 kemudian menjadi salah satu pemicu meningkatnya spekulasi arah langkah berikutnya.

Bagi PSI, momentum kongres tahun ini berfungsi ganda, mempertebal identitas sebagai partai yang mengklaim lahir dari idealisme generasi profesional, sekaligus menjadi panggung resonansi dinamika lintas partai yang berkembang di tingkat daerah. Singgungan “RMS” dalam pidato pembukaan meski belum terverifikasi maknanya akhirnya menambah layer narasi politik yang mengiringi konsolidasi internal partai.

Penegasan Jeffrie agar partai terus berpijak pada misi rekrutmen politik sehat menutup garis besar pidatonya: membangun kanal merit, menjaga independensi simbolik, dan menghubungkan kinerja daerah dengan struktur pusat. Selebihnya, apakah isyarat-isyarat yang muncul akan berujung pada pergeseran konstelasi aktor, masih menunggu klarifikasi resmi para pihak terkait.

(Redaksi)