IDENESIA.CO - Di tengah tantangan persaingan pasar yang makin ketat, Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda mengambil langkah inovatif dengan membuka ruang bagi pelaku UMKM di pusat perbelanjaan modern. Sebanyak 50 UMKM lokal kini akan menempati area khusus di Swalayan 88 Jalan Juanda.
Langkah strategis ini dipelopori melalui kerja sama antara Pemkot Samarinda dan manajemen Swalayan 88, yang memberikan ruang di lantai dua, halaman depan, dan bahkan area rooftop sebagai lokasi interaksi sosial sekaligus tempat berjualan.
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Samarinda, Marnabas, menyebutkan bahwa ini bukan sekadar program inkubasi UMKM, melainkan perintah langsung dari Wali Kota Andi Harun sebagai bentuk komitmen serius terhadap pemberdayaan ekonomi mikro.
“Sejarah membuktikan, saat krisis 1998 yang bertahan itu ekonomi mikro. Maka UMKM harus kita urusi,” ujarnya.
Tak hanya tempat,pemkot Samarinda juga akan memberikan pembinaan kualitas produk dan kemasan, serta dukungan permodalan melalui program Kredit Bertuah dari Bank Kaltimtara tanpa agunan, tanpa bunga, dengan plafon di bawah Rp5 juta.
Proses seleksi pelaku UMKM dilakukan melalui basis data Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (Diskumi). Pemerintah juga akan menata akses lalu lintas dan sistem parkir berbasis e-money melalui intervensi Dinas Perhubungan.
"Kalau 50 UMKM buka, dan minimal dua orang bekerja di masing-masing unit, berarti ada 100 lapangan kerja baru. Ini bukan sekadar soal jualan," kata Marnabas, sambil mengajak media turut mempromosikan program tersebut.
(Redaksi)
