IDENESIA.CO - Pemerintah Kota Samarinda terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di kalangan generasi muda melalui berbagai program strategis. Salah satu upaya nyata tersebut terlihat dalam peringatan Hari Indonesia Menabung yang diselenggarakan di SMP Negeri 2 Samarinda, pada Kamis (7/8/2025).
Dalam acara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Samarinda, Asli Nuryadin, hadir membacakan sambutan Wali Kota Samarinda, Andi Harun, yang menekankan pentingnya menanamkan kebiasaan menabung sejak usia sekolah.
“Menabung itu bukan hanya soal menyimpan uang, tapi bagaimana membentuk kedisiplinan, kesabaran, dan kesiapan menghadapi masa depan,” kata Asli membacakan sambutan Wali Kota.
Pemerintah Kota juga memperkuat komitmennya melalui program unggulan “Satu Rekening Satu Pelajar” (KEJAR) yang ditargetkan menjangkau 90 persen pelajar tingkat SD dan SMP di Samarinda pada 2025. Program ini bertujuan memperkenalkan pengelolaan keuangan secara sederhana kepada pelajar agar lebih siap menghadapi tantangan finansial di masa depan.
“Melalui KEJAR, pelajar diajak memahami pentingnya literasi keuangan sebagai bekal hidup. Ini bukan sekadar membuka rekening, tapi membentuk pola pikir finansial yang bijak,” lanjutnya.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemkot Samarinda juga telah menerbitkan Surat Edaran Wali Kota Nomor 500/0374/012.01 yang menjadi dasar hukum integrasi program KEJAR ke dalam kurikulum sekolah. Program ini pun didukung oleh sejumlah lembaga perbankan yang aktif melakukan pendekatan langsung ke sekolah-sekolah, membuka rekening untuk para siswa melalui sistem jemput bola.
“Inisiatif dari bank yang langsung datang ke sekolah jadi salah satu kunci keberhasilan program ini,” ungkap Asli.
Dari data yang dihimpun oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) hingga Februari 2025, terdapat sekitar 117 ribu pelajar di Samarinda, dan sebagian besar telah memiliki rekening sendiri berkat sinergi antara sekolah dan lembaga keuangan.
Capaian ini dinilai sebagai langkah strategis dalam membangun generasi muda yang lebih mandiri secara ekonomi dan bijak dalam mengambil keputusan keuangan.
“Hari Indonesia Menabung bukan hanya seremoni, tapi menjadi bukti nyata bahwa pemerintah bersama stakeholder serius membentuk masa depan cerah lewat budaya finansial yang sehat,” pungkas Asli.
(Redaksi)