IMG-LOGO
Home Sosok Muhammadiyah Sambut Gembira Pengakuan Palestina oleh Prancis, Harap Dunia Ikut Dukung Kemerdekaan
sosok | umum

Muhammadiyah Sambut Gembira Pengakuan Palestina oleh Prancis, Harap Dunia Ikut Dukung Kemerdekaan

oleh VNS - 27 Juli 2025 06:03 WITA
IMG
Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas (Foto:Ist)

IDENESIA.CO - Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyambut dengan penuh suka cita keputusan bersejarah Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan akan mengakui secara resmi Negara Palestina dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang. Keputusan tersebut dinilai sebagai titik balik penting dalam perjuangan rakyat Palestina untuk meraih kemerdekaan dan kedaulatan penuh.

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, mengatakan bahwa langkah Prancis ini merupakan sinyal positif bahwa dukungan dari negara-negara besar terhadap Palestina kian menguat. Ia menilai keputusan ini tidak hanya simbolis, tetapi juga dapat membawa dampak konkret bagi masa depan bangsa Palestina yang selama puluhan tahun terjajah.

“Kita sambut gembira karena dengan demikian jumlah negara-negara maju yang mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk menjadi negara yang merdeka dan berdaulat akan semakin meningkat,” ujar Anwar saat dihubungi, Minggu (27/7/2025).

Anwar Abbas secara khusus menyoroti posisi strategis Prancis di antara negara-negara Barat. Selama ini, Prancis dikenal sebagai sekutu dekat Israel bersama Amerika Serikat dan Inggris.

“Apalagi Prancis selama ini dikenal sebagai negara sekutu dan pendukung berat Israel. Tindakan Prancis ini tentu jelas sangat membantu perjuangan rakyat Palestina,” tegas Anwar.

Menurutnya, perubahan sikap Prancis menunjukkan adanya dinamika baru dalam konstelasi politik internasional terkait isu Palestina-Israel. Hal ini juga membuka peluang bagi negara-negara Barat lainnya untuk merevisi kebijakan luar negeri mereka dan lebih adil dalam melihat penderitaan rakyat Palestina.

Muhammadiyah berharap keputusan Prancis akan menjadi pemicu bagi negara-negara lain, terutama negara-negara Eropa dan Amerika Latin, untuk mengikuti langkah serupa. Dengan semakin banyaknya pengakuan internasional terhadap Palestina, maka tekanan global terhadap Israel dan pendukungnya agar menghentikan penjajahan akan semakin besar.

“Kita berharap dengan adanya perubahan sikap Prancis ini juga akan bisa diiringi oleh negara-negara lain. Sehingga berdirinya sebuah negara Palestina yang merdeka dan berdaulat, yang bisa tegak sama tinggi dan duduk sama rendah dengan negara-negara lainnya, akan bisa segera terwujud,” jelas Anwar.

Sebelumnya, Presiden Emmanuel Macron menyatakan secara terbuka bahwa Prancis akan mengakui negara Palestina sebagai bagian dari komitmennya terhadap perdamaian di Timur Tengah. Ia menegaskan pengumuman resmi akan disampaikan pada Majelis Umum PBB pada bulan September 2025 mendatang.

“Sesuai dengan komitmen historisnya untuk perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Prancis akan mengakui Negara Palestina,” tulis Macron melalui akun resmi X (dulu Twitter) dan Instagram pada Kamis (24/7).

Keputusan ini memicu beragam reaksi di panggung global. Pemerintah Amerika Serikat menyatakan keberatan dan menyebut langkah tersebut sebagai “tergesa-gesa,” sementara Arab Saudi justru menyambut baik langkah Prancis untuk menyusul.

Di tengah terus berlanjutnya agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat, dukungan moral dari negara-negara besar dunia menjadi penting untuk menekan agresor dan mempercepat proses kemerdekaan Palestina. Muhammadiyah sendiri sejak lama aktif menyerukan keadilan bagi Palestina dan mendesak pemerintah Indonesia untuk terus berada di garda depan perjuangan ini di forum internasional.

Dengan pengakuan dari Prancis, yang memiliki kekuatan politik dan diplomatik besar di Eropa, perjuangan rakyat Palestina mendapatkan semangat baru. Kini, dunia menunggu apakah negara-negara lain akan mengikuti langkah berani ini dan mengakhiri kebisuan panjang terhadap penderitaan Palestina.

(Redaksi)