DENESIA.CO - Kota Samarinda kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah internasional. Wali Kota Andi Harun resmi terpilih sebagai Co-President United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC) untuk periode 2025–2027, sebuah organisasi bergengsi yang menaungi pemerintahan kota dan daerah di kawasan Asia Pasifik. Penunjukan ini menjadi pengakuan global atas kiprah Kota Samarinda dalam membangun tata kelola pemerintahan yang inovatif, inklusif, dan berkelanjutan. Representasi Indonesia di Forum Dunia UCLG ASPAC merupakan bagian dari jaringan UCLG global yang berbasis di Barcelona, Spanyol. Organisasi ini menjadi wadah utama bagi pemerintah lokal di Asia Pasifik untuk bertukar kebijakan, inovasi, dan kolaborasi pembangunan berkelanjutan. Dengan jabatan Co-President, Andi Harun kini bergabung dalam jajaran pimpinan Dewan Eksekutif UCLG ASPAC yang memiliki peran strategis dalam merumuskan arah kebijakan perkotaan kawasan. Ia akan berkolaborasi dengan para wali kota dan gubernur dari berbagai negara seperti Korea Selatan, Filipina, Tiongkok, dan Australia. Terpilihnya Samarinda sebagai anggota Biro Eksekutif Dewan UCLG ASPAC menandakan: Pengakuan terhadap kemampuan tata kelola dan visi pembangunan; Perluas mempeluas jejaring kerja sama Internasional; Kesempatan berkontribusi dalam arah kebijakan kota-kota di Asia Pasifik. Pengakuan atas Kiprah Samarinda Sebelum terpilih, Samarinda dikenal aktif dalam berbagai program internasional UCLG ASPAC, seperti Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC) dan Voluntary Local Review (VLR) untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Kota ini juga baru bergabung dalam Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP), komitmen global yang fokus pada ketahanan pangan dan sistem pangan berkelanjutan. Langkah-langkah tersebut memperlihatkan konsistensi Samarinda dalam memperkuat ketahanan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Dampak bagi Kota Samarinda Status Co-President bukan hanya simbol kehormatan. Posisi ini diyakini akan membuka akses jejaring dan peluang pendanaan internasional untuk proyek-proyek pembangunan kota. Mulai dari peningkatan kapasitas aparatur, penguatan data pembangunan, hingga program mitigasi perubahan iklim dan smart city, seluruhnya dapat diakselerasi melalui jejaring global UCLG ASPAC. Momentum Kolaborasi dan Transformasi Pemerintah Kota Samarinda kini berencana menyusun roadmap diplomasi perkotaan agar posisi strategis ini memberi manfaat nyata di lapangan. Langkah tersebut mencakup kolaborasi dengan sektor bisnis, akademisi, dan komunitas untuk memastikan setiap kebijakan global yang diambil bisa diterjemahkan ke aksi lokal. Kebanggaan bagi Indonesia Penunjukan Wali Kota Samarinda sebagai Co-President UCLG ASPAC juga memperkuat representasi Indonesia dalam diplomasi perkotaan global. Sebelumnya, posisi serupa sempat dipegang oleh sejumlah kepala daerah dari kota besar seperti Surabaya dan Denpasar. Kini, Samarinda bergabung dalam deretan kota yang menjadi motor penggerak urban leadership di kawasan Asia-Pasifik. Sebagai salah satu kota yang didukung oleh program Climate Resilient and Inclusive Cities (CRIC) UCLG ASPAC, Samarinda berhasil mencatat inisiatif pengelolaan lingkungan dalam skema Program Kampung Iklim (Proklim). Samarinda juga aktif dalam menyusun laporan Voluntary Local Review (VLR) untuk SDGs dengan pendampingan UCLG ASPAC. Baru-baru ini, Kota Samarinda diumumkan bergabung dalam keanggotaan Milan Urban Food Policy Pact (MUFPP), yang menegaskan orientasi kota pada ketahanan pangan dan lingkungan. Dengan latar belakang tersebut, jabatan Co-President yang diemban Andi Harun kian relevan, bukan hanya simbolik, tetapi juga tiket untuk membawa praktik Samarinda ke forum global, sekaligus memperkuat learning curve dari kota-kota dunia. Meski tantangannya tidak kecil, potensi untuk membawa manfaat besar bagi kota, warga, dan bangsa sangat terbuka. Ke depan, kolaborasi antara Pemkot Samarinda, masyarakat, sektor bisnis, dan pemangku kepentingan lain akan menjadi kunci agar momentum ini benar-benar diubah menjadi aksi nyata dan perubahan positif. (Redaksi)