IMG-LOGO
Home Nasional Transformasi Pengelolaan Sampah Samarinda Dapat Apresiasi Menteri Hanif, PLTSa Jadi Proyek Unggulan
nasional | pemerintah

Transformasi Pengelolaan Sampah Samarinda Dapat Apresiasi Menteri Hanif, PLTSa Jadi Proyek Unggulan

oleh VNS - 03 Juli 2025 12:23 WITA
IMG
Pengelolaan Sampah Samarind dapat apresiasi Menteri Hanif saat mengunjungan TPA Sambutan ditemani langsung oleh Wali Kota Andi Harun pada Kamis (3/7/2025)./ foto: Istimewa

IDENESIA.CO - Langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dalam mereformasi sistem pengelolaan sampah mendapat dukungan langsung dari pemerintah pusat. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Hanif Faisol Nurofiq, mengapresiasi komitmen Wali Kota Samarinda Andi Harun saat meninjau langsung Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sambutan pada Kamis (3/7/2025).

Dalam kunjungannya, Menteri Hanif menyoroti upaya nyata Pemkot Samarinda untuk menyelesaikan persoalan sampah melalui skema transformasi yang terukur dan sesuai regulasi lingkungan.

“Pak Wali Kota sudah menyampaikan bahwa seluruh sistem akan ditransformasikan sebelum Desember. Kami hargai langkah ini. Tapi target waktu harus betul-betul ditepati, karena ini bukan sekadar proyek, melainkan pelaksanaan perintah undang-undang,” ujar Hanif selaku Menteri DLHK.

Ia juga memuji langkah Wali Kota Andi Harun yang tengah mendorong pengakhiran praktik open dumping, dan beralih menuju sanitary landfill serta controlled landfill yang ramah lingkungan.

Namun, Hanif tetap mengingatkan agar dalam memilih teknologi, Pemkot Samarinda tidak terburu-buru, terutama terkait penggunaan insinerator. Ia menegaskan bahwa sebagian besar insinerator mini belum memenuhi standar emisi nasional.

“Kami tidak melarang, tetapi hampir semua insinerator mini gagal memenuhi standar baku mutu gas buang. Kami akan evaluasi bersama agar tidak terjadi solusi semu yang justru merusak,” tegasnya.

Ia juga mengajak Gubernur Kalimantan Timur untuk turut berperan aktif membina seluruh daerah agar bergerak serempak mempercepat perbaikan pengelolaan lingkungan.

“Kalau semua daerah hanya menunggu, maka beban lingkungan akan semakin berat. Gubernur harus pimpin pembenahan ini secara menyeluruh. Kami tidak ingin ada ketimpangan antara potensi sumber daya dan kapasitas pengelolaan lingkungannya,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Andi Harun mengajak Hanif melihat langsung kesiapan TPA Sambutan dan memaparkan rencana besar pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).

Andi menegaskan, Pemkot telah menjalin komunikasi dengan investor luar negeri, salah satunya dari Korea Selatan yang sebelumnya membangun PLTSa di kawasan IKN.

“Hari ini grup Korea, Mister Kim, yang membangun PLTSa di IKN, sangat tertarik. Mungkin dua-tiga minggu ke depan beliau akan datang ke Samarinda untuk paparan,” ucap Andi.

Menurut Andi, sistem PLTSa tersebut dinilai cocok untuk Samarinda karena tidak menghasilkan polusi dan hemat bahan bakar.

“Tanpa polusi, hemat bahan bakar. Ini sesuatu yang sudah kita putuskan, Samarinda harus memakai PLTSa itu,” tegasnya.

Terkait pendanaan, Andi Harun mengaku Pemkot Samarinda lebih condong ke pola kerja sama langsung dengan investor. Namun, ia tidak menutup peluang skema pembiayaan dari pemerintah pusat jika dianggap lebih efisien.

“Kami lebih cenderung langsung ‘tick-tock’ antara Pemkot dengan pihak investor. Tapi kalau skema kementerian ternyata lebih efisien dan cepat, tentu kita pertimbangkan,” ungkapnya.

Langkah-langkah ini menandai komitmen Pemkot Samarinda dalam membangun sistem pengelolaan sampah modern, sekaligus membuka peluang baru bagi energi terbarukan di daerah.

(Redaksi)