IMG-LOGO
Home Iptek Harvard University Nobatkan Indonesia sebagai Negara Paling Sejahtera Psikologis di Dunia
iptek | umum

Harvard University Nobatkan Indonesia sebagai Negara Paling Sejahtera Psikologis di Dunia

oleh VNS - 15 September 2025 11:14 WITA
IMG
Ilustrasi keberagaman budaya di Indonesia. Foto:Ist

IDENESIA.CO - Indonesia berhasil meraih predikat sebagai negara dengan tingkat kesejahteraan psikologis (flourishing) tertinggi di dunia menurut studi terbaru yang dilakukan Harvard University. Penelitian tersebut dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature Mental Health dan melibatkan lebih dari 203.000 responden dari 22 negara berbeda.


Konsep flourishing menggambarkan kondisi seseorang yang tidak hanya sehat secara fisik dan mental, tetapi juga merasakan kebahagiaan, memiliki makna hidup, hubungan sosial yang kuat, serta mampu berfungsi dengan baik di masyarakat. Peneliti menilai berbagai faktor yang memengaruhi kesejahteraan, mulai dari kesehatan, kebahagiaan subjektif, tujuan hidup, kualitas hubungan sosial, keamanan finansial, hingga spiritualitas.


Hasil riset menunjukkan Indonesia menduduki peringkat pertama dengan skor 8,3. Peringkat selanjutnya ditempati Israel (7,87), Filipina (7,71), Meksiko (7,64), dan Polandia (7,55). Sementara Amerika Serikat hanya berada di posisi ke-12, dan Inggris terperosok ke posisi 20 dari 22 negara yang disurvei.

Para peneliti menegaskan temuan ini membuktikan bahwa uang atau kemakmuran materi bukanlah satu-satunya ukuran kebahagiaan. Indonesia, meski bukan negara terkaya, dinilai unggul dalam membangun hubungan sosial dan karakter pro-sosial yang memperkuat rasa kebersamaan dan komunitas.

“Berkembang itu multidimensi, dan berbagai negara berkembang dengan cara yang berbeda,” tulis tim peneliti dalam publikasi mereka. 

Negara-negara maju mungkin unggul dalam aspek keamanan finansial, tetapi kerap lemah dalam hal makna hidup, hubungan sosial, dan sikap pro-sosial.

Di sisi lain, Jepang tercatat sebagai negara dengan skor terendah, yakni 5,89. Hal ini cukup mengejutkan mengingat Jepang memiliki tingkat pendapatan tinggi dan usia harapan hidup yang panjang. Namun, responden di Jepang paling sedikit yang mengaku memiliki teman dekat, menandakan lemahnya koneksi sosial di sana.

Turki (6,32), Inggris (6,79), India (6,87), dan Spanyol (6,9) juga masuk daftar negara dengan tingkat kesejahteraan rendah.

Hasil riset Harvard ini menjadi pengingat bahwa kebahagiaan sejati tidak semata ditentukan oleh kekayaan ekonomi. Justru negara dengan penghasilan menengah, seperti Indonesia, bisa menunjukkan performa lebih baik dalam menciptakan kesejahteraan warganya.

Penelitian juga menemukan bahwa tingkat kesejahteraan cenderung meningkat seiring bertambahnya usia, menandakan pengalaman hidup dan ikatan sosial yang kuat menjadi faktor penting dalam menciptakan hidup yang bermakna.

Dengan hasil ini, Indonesia diakui dunia sebagai contoh bahwa kekuatan kebersamaan, spiritualitas, dan relasi sosial mampu menempatkan suatu bangsa di posisi teratas dalam hal kesejahteraan.

(Redaksi)