IMG-LOGO
Home Nasional Wali Kota Andi Harun Hadiri Festival Budaya Dayak Kenyah, Jadi Panggung Diplomasi Budaya dan Penguatan Identitas Lokal
nasional | umum

Wali Kota Andi Harun Hadiri Festival Budaya Dayak Kenyah, Jadi Panggung Diplomasi Budaya dan Penguatan Identitas Lokal

oleh VNS - 19 Juni 2025 15:21 WITA
IMG
Wali Kota Samarinda, Andi Harun saat menghadiri Festival Budaya Dayak Kenyah di Lamin Pemung Tawai, Desa Budaya Pampang, Kamis (19/6/2025) . (Ist)

IDENESIA.CO - Bukan sekadar perayaan budaya, Festival Budaya Dayak Kenyah di Lamin Pemung Tawai, Desa Budaya Pampang, Kamis (19/6/2025), dijadikan momentum oleh Pemkot Samarinda untuk mendorong diplomasi budaya dan membuka ruang ekonomi kreatif berbasis warisan lokal.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan pentingnya menjadikan budaya sebagai aset yang hidup dan memiliki daya saing di panggung global.

Di tengah gempuran budaya global dan homogenisasi gaya hidup, Festival Budaya Dayak Kenyah tampil sebagai platform strategis yang tidak hanya menyuarakan identitas lokal, tetapi juga menawarkan potensi ekonomi dan hubungan antarbangsa melalui budaya.

Hal ini disampaikan langsung oleh Andi Harun saat menghadiri pembukaan festival tersebut di Lamin Pemung Tawai, Desa Budaya Pampang, Kamis (19/6/2025).

"Festival ini bukan hanya agenda tahunan. Ini strategi kebudayaan dan ekonomi, yang memperkuat posisi Samarinda di mata dunia,” ujarnya.

Selama empat hari pelaksanaan, festival menampilkan kekayaan budaya Dayak Kenyah secara utuhmulai dari tarian perang Kancet Papatai, musik sape’, hingga ritual adat dan peluncuran Batik Pampang, motif khas Dayak yang sarat simbol spiritual dan filosofi lingkungan.

Lebih dari sekadar tontonan, beragam lomba seperti sumpit tradisional, serta pameran kerajinan tangan dan kuliner khas, diproyeksikan sebagai pengungkit ekonomi kreatif berbasis budaya.

Andi Harun menyebut, dukungan penuh diberikan Pemkot untuk memastikan nilai ekonomi berjalan beriringan dengan pelestarian budaya.

“Budaya harus jadi sumber kesejahteraan. Kalau dulu dilihat hanya sebagai warisan, sekarang harus dilihat juga sebagai peluang ekonomi,” tegasnya.

Ia juga menyoroti peluang kerja sama lintas negara melalui jalur diplomasi budaya. Dengan meningkatnya partisipasi internasional, Festival Pampang dinilai mampu menarik perhatian investor sektor pariwisata budaya dan pelaku seni dunia.

Tak ketinggalan, peran generasi muda juga menjadi titik tekan dalam sambutannya. Menurutnya, festival ini menjadi ruang belajar yang efektif agar anak-anak muda mengenali jati diri mereka dan tidak tergerus arus globalisasi tanpa identitas.

“Globalisasi bukan untuk dihindari. Tapi harus dijawab dengan akar budaya yang kuat,” katanya.

Pemerintah Kota Samarinda berkomitmen mendukung festival ini sebagai strategi penguatan pariwisata dan diplomasi budaya.

“Dengan meningkatnya partisipasi internasional ini bisa menjadi jalan baru bagi kerja sama budaya lintas negara sekaligus mendatangkan manfaat ekonomi nyata bagi masyarakat,” pungkasnya.

(Redaksi)