IMG-LOGO
Home Nasional Dari Transformasi hingga Kurikulum IB, Ini Terobosan Sekolah Garuda
nasional | umum

Dari Transformasi hingga Kurikulum IB, Ini Terobosan Sekolah Garuda

oleh VNS - 19 Juni 2025 15:22 WITA
IMG
SMAN 10 Samarida jadi salah satu sekolah Garuda (Istimewa)

IDENESIA.CO - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tengah bersiap meluncurkan proyek pendidikan berskala nasional yang diberi nama Sekolah Unggulan Garuda.

Program ini diproyeksikan menjadi tonggak pemerataan pendidikan Indonesia, dengan menjadikan pelosok Tanah Air sebagai pusat perhatian utama pembangunan infrastruktur dan kualitas sekolah menengah atas (SMA).

Wakil Menteri Diktisaintek, Stella Crishtie, menegaskan bahwa salah satu aspek terpenting dari Sekolah Garuda adalah keadilan dalam akses dan potensi, bukan hanya membangun sekolah elit di perkotaan.

“Fokus kami adalah membangun di tempat yang benar-benar membutuhkan,” ujar Stella dalam pertemuan dengan media pada Sabtu, 17 Mei 2025.

Sejumlah daerah seperti Soe (NTT), Belitung Timur, dan Nabire (Papua Tengah) menjadi contoh konkret dari pemetaan kebutuhan pendidikan yang dilakukan oleh Kemendiktisaintek. Bahkan, Presiden Prabowo langsung memilih Soe sebagai lokasi prioritas pembangunan, dengan surat hibah lahan yang kini telah diterima.

Program ini akan dilaksanakan melalui dua skema, yakni Sekolah Garuda Transformasi yang mengadopsi sekolah berkualitas yang sudah ada, dan Sekolah Garuda Baru yang dibangun dari nol dengan sistem pendidikan bertaraf internasional. Sekolah Garuda Baru akan menerapkan kurikulum International Baccalaureate (IB) untuk kelas 11 dan 12, demi mendorong lulusan bisa menembus universitas top dunia.

“Riset kami menunjukkan peluang diterima di kampus internasional terbaik bisa meningkat hingga 30 persen lewat kurikulum IB,” terang Stella.

Dari total kuota siswa, 80 persen akan dibiayai penuh oleh negara, sedangkan 20 persen lainnya membayar biaya mandiri, sebagai bentuk kebijakan subsidi silang.

Tak hanya soal infrastruktur, Stella juga menegaskan bahwa Kemendiktisaintek akan memberdayakan tradisi dan kekuatan lokal dari masing-masing sekolah dalam skema transformasi. Hal ini dilakukan demi menjaga karakter dan keunggulan khas yang sudah terbentuk selama bertahun-tahun.

Ke-12 sekolah yang dipilih tersebut adalah SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh; SMA Unggul Del Sumatera Utara; MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan; SMAN Unggulan MH Thamrin, DKI Jakarta; dan SMA Cahaya Rancamaya, Jawa Barat.

Kemudian ada pula SMA Pradita Dirgantara dan SMA Taruna Nusantara, Jawa Tengah; SMAN Banua, Kalimantan Selatan; SMAN Siwalima Ambon, Maluku; SMAN 10 Samarinda, Kalimantan Timur; MAN Insan Cendekia, Gorontalo; dan MA Averos, Papua Barat Daya.

Sementara itu, Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) menyebutkan Sekolah Garuda diharapkan menghasilkan lulusan yang mampu diterima oleh universitas-universitas ternama dunia.

Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan Chacha Annisa menjelaskan Sekolah Garuda menjadi salah satu strategi pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di tingkat SMA.

“SMA Garuda akan berperan menghasilkan lulusan SMA yang mampu menembus kampus-kampus top dunia dan meningkatkan kualitas pendidikan,” kata Chacha pada Rabu, 21 Mei 2025.

Prabowo pada 27 Maret 2025 telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2025 tentang Percepatan Pelaksanaan Program Pembangunan dan Revitalisasi Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Pembangunan dan Pengelolaan Sekolah.

(Redaksi)