IMG-LOGO
Home Nasional Sejumlah Calon Guru Mundur dari Seleksi Sekolah Rakyat, Penempatan Lokasi Jadi Kendala Utama
nasional | umum

Sejumlah Calon Guru Mundur dari Seleksi Sekolah Rakyat, Penempatan Lokasi Jadi Kendala Utama

oleh VNS - 27 Juni 2025 09:24 WITA
IMG
Sejumlah calon guru mundur ditahap seleksi (Ist)

IDENESIA.CO  - Kementerian Sosial (Kemensos) mengungkap sejumlah calon guru yang sebelumnya mengikuti proses seleksi pengajar untuk Sekolah Rakyat memutuskan untuk mengundurkan diri.

 Alasan utama yang disampaikan calon guru adalah keberatan dengan lokasi penempatan yang dinilai terlalu jauh dari domisili mereka. Menteri Sosial Saifullah (Mensos)  Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menyampaikan hal ini dalam konferensi pers di Kantor Pusdiklat Kemensos, Jakarta Selatan, Rabu (25/6/2025).

“Rata-rata alasan pengunduran diri calon guru karena penempatannya. Beberapa dari mereka merasa lokasi mengajar terlalu jauh dari tempat tinggal. Tapi kami tidak khawatir karena sudah menyiapkan banyak calon cadangan,” ujar Gus Ipul.

Selain calon guru, Gus Ipul juga menyebut adanya sejumlah anak yang batal mengikuti program pembelajaran di Sekolah Rakyat. Menurutnya, sebagian besar anak tersebut telah diterima di sekolah lain.

“Bagi kami itu bukan masalah. Pilihan ada di tangan keluarga. Tugas kami adalah menyediakan kesempatan,” kata Gus Ipul.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memaksa siapa pun, baik guru maupun calon peserta didik, untuk bergabung dengan Sekolah Rakyat jika memang belum siap atau tidak berkenan.

“Kami tidak boleh memaksa. Yang penting kami sudah menyampaikan informasi. Bisa jadi mereka belum sepenuhnya memahami konsep Sekolah Rakyat ini,” jelasnya.

Terkait jumlah pasti guru dan siswa yang mundur, Gus Ipul menyatakan bahwa data resminya masih dalam proses rekapitulasi dan akan diumumkan kemudian.

Adapun Sekolah Rakyat dijadwalkan mulai beroperasi pada pekan kedua Juli 2025. Gus Ipul mengatakan bahwa proses rekrutmen tenaga pengajar dan kepala sekolah hampir rampung.

“InsyaAllah, besok semua proses rekrutmen selesai,” ucap Gus Ipul optimis.

Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan berbasis asrama yang digagas oleh Kemensos. Konsepnya menyerupai boarding school yang tidak hanya memberikan pelajaran akademik, tetapi juga fokus pada pengembangan karakter dan keterampilan hidup siswa.

Dalam pelaksanaannya, Kemensos akan menggandeng lembaga-lembaga yang berkompeten untuk melakukan evaluasi terhadap para siswa. Evaluasi tersebut mencakup aspek gizi, kesehatan, IQ, kecerdasan emosional, disiplin, hingga kompetensi personal.

Setiap hasil evaluasi akan disampaikan secara rutin kepada orang tua atau wali siswa, bahkan dipublikasikan secara berkala setiap semester di Sekolah Rakyat.

Kurikulum Sekolah Rakyat yang digunakan tetap mengacu pada standar pendidikan nasional, namun akan dilengkapi dengan materi tambahan seperti pendidikan karakter, nasionalisme, kepemimpinan, dan keterampilan berbasis potensi serta kebutuhan lokal.

Dengan pendekatan yang menyeluruh ini, Kemensos berharap Sekolah Rakyat mampu menjadi solusi pendidikan alternatif yang membentuk generasi muda yang cerdas, tangguh, dan siap menghadapi tantangan zaman.

(Redaksi)