IDENESIA.CO - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa retret kepala daerah gelombang kedua akan digelar di kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, dan diikuti oleh sekitar 40 pasang kepala daerah dari berbagai wilayah Indonesia.
Dalam keterangannya, Bima Arya menekankan pentingnya penguatan pemahaman tentang kewenangan dan tanggung jawab kepala daerah, yang menurutnya masih menjadi persoalan serius di lapangan.
"Jangan sampai ada kepala daerah yang tidak paham atas hak dan kewajibannya. Ini krusial agar roda pemerintahan berjalan sesuai dengan koridor hukum dan etika penyelenggaraan negara," ujar Bima saat memberi keterangan pers di Kantor Kemendagri, Selasa (16/6).
Materi yang akan disampaikan dalam retret ini sebagian besar masih serupa dengan gelombang pertama yang digelar Februari lalu di Akademi Militer Magelang. Namun, akan ada sejumlah penyesuaian menyangkut dinamika program prioritas dan isu terbaru pemerintahan.
"Penambahan-penambahan materi tentu akan menyesuaikan perkembangan terkini. Evaluasi terhadap pelaksanaan program prioritas juga menjadi bagian penting," tambahnya.
Berbeda dengan gelombang pertama yang berlangsung megah dan dihadiri Presiden dan para mantan Presiden RI, retret kali ini bersifat lebih sederhana. Kegiatan akan menggunakan fasilitas milik Kementerian Dalam Negeri tanpa pemborosan anggaran.
“Tempatnya di IPDN, peserta lebih sedikit, dan mereka akan menginap di barak atau asrama praja. Pendekatannya lebih efisien,” jelas Bima Arya.
Sebelumnya, retret kepala daerah gelombang pertama di Lembah Tidar, Magelang, diikuti hampir 500 kepala daerah dan menampilkan Parade Senja yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto, SBY, Jokowi, dan Ketua DPR RI Puan Maharani.
Gelombang kedua ini, lanjut Bima, tetap mengusung semangat yang sama dengan menyatukan visi antara pusat dan daerah serta memperkuat kualitas tata kelola pemerintahan di daerah.
(Redaksi)
