IMG-LOGO
Home Nasional Pemkot Samarinda Percantik Kawasan Pasar Pagi, Hadirkan Lorong Cantik Menuju Masjid Raya
nasional | umum

Pemkot Samarinda Percantik Kawasan Pasar Pagi, Hadirkan Lorong Cantik Menuju Masjid Raya

oleh VNS - 23 Oktober 2025 10:00 WITA
IMG
Gang Pandai, jalur penghubung vital antara pusat perdagangan dan Masjid Raya Darussalam Samarinda yang bakal dipercantik Pemkot Samarinda. foto: Pia/Ide

IDENESIA.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda terus berupaya mempercantik wajah kawasan pusat kota melalui proyek penataan besar-besaran di sekitar Pasar Pagi. Tak sekadar membangun fasilitas perdagangan modern, Pemkot juga ingin menciptakan kawasan yang indah, aman, dan fungsional bagi masyarakat. Salah satu konsep paling menarik dari proyek ini adalah pembangunan Lorong Cantik di Gang Pandai  jalur penghubung vital antara Pasar Pagi dan Masjid Raya Darussalam Samarinda.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kota Samarinda, Marnabas Patiroy, menjelaskan bahwa penataan Gang Pandai bukan hanya bagian dari estetika kota, tetapi juga cerminan visi Wali Kota Samarinda Andi Harun dalam menghadirkan ruang publik yang menyatu antara aktivitas ekonomi dan spiritual.

“Lorong Pandai ini nanti akan jadi akses langsung menuju Masjid Raya. Tapi tidak sekadar jalan penghubung, kita ingin menjadikannya lorong cantik, indah, dan punya nilai estetika. Jadi warga yang melintas tidak hanya berjalan, tapi bisa menikmati suasana kota yang rapi dan hidup,” ujar Marnabas.

Gang Pandai yang selama ini dikenal sebagai jalur sempit penghubung antara kawasan Pasar Pagi dan Masjid Raya akan ditata ulang total. Konsep “Lorong Cantik” yang digagas Pemkot Samarinda menekankan keindahan visual, kenyamanan bagi pejalan kaki, serta fungsi sosial bagi warga dan pedagang.

Marnabas menuturkan, lorong itu nantinya akan dilengkapi pencahayaan tematik, tanaman hias, serta tempat duduk bagi pengunjung. Selain menjadi akses strategis menuju masjid, lorong tersebut akan menjadi spot baru bagi warga untuk berinteraksi dan berfoto.

“Dulu memang lorongnya sudah ada, tapi sempit dan terkesan kusam. Sekarang kita ingin jadikan itu ikon baru. Kalau orang datang ke Pasar Pagi, bisa sekalian jalan santai lewat lorong itu menuju Masjid Raya. Estetikanya juga kita siapkan supaya bisa jadi tempat foto-foto warga,” katanya.

Konsep penataan “Lorong Cantik” ini, kata Marnabas, terinspirasi dari suasana di kota-kota di Timur Tengah, seperti Madinah dan Makkah, di mana kehidupan ekonomi dan keagamaan berjalan beriringan.

“Pak Wali Kota menginginkan nuansa seperti itu. Di sana, ketika azan berkumandang, pedagang berhenti sejenak untuk salat. Kita mungkin belum bisa seperti itu, tapi semangatnya bisa kita hadirkan. Karena itu nanti di setiap lorong akan ada pengeras suara untuk azan,” jelasnya.

Ia menambahkan, jalur itu tidak akan dibangun seperti jembatan penyeberangan, melainkan tetap di permukaan tanah, agar lebih alami dan tidak mengganggu tata ruang sekitar pasar.

“Enggak seperti JPO, tetap di bawah. Lorongnya nanti memang bagus dan estetik, tapi tetap mempertahankan karakter lama kawasan itu,” tegasnya.

Selain aspek keindahan, Pemkot Samarinda juga memperhatikan efisiensi dan fungsi logistik kawasan tersebut. Gang Pandai akan diatur agar tetap bisa dilalui kendaraan pengangkut barang serta akses untuk unit pemadam kebakaran.

“Kita siapkan spacenya juga untuk bongkar muat, karena pedagang grosir di Pasar Pagi itu pasti menerima barang dalam koli-koli besar. Jadi kita desain supaya semua bisa terakomodasi, termasuk jalur darurat untuk pemadam kebakaran,” ujar Marnabas.

Menurutnya, keberadaan ruang bongkar muat yang tertata rapi akan mencegah kemacetan dan tumpukan barang di jalan utama. Dengan begitu, aktivitas ekonomi tetap berjalan lancar tanpa mengorbankan keselamatan maupun kenyamanan pengunjung.

Lorong Cantik di Gang Pandai merupakan bagian dari proyek besar revitalisasi Pasar Pagi Samarinda. Pemerintah menargetkan pasar dua lantai ini rampung dan siap beroperasi penuh pada November mendatang.

Lantai pertama difungsikan untuk aktivitas eceran, sedangkan lantai kedua diperuntukkan bagi pedagang grosir bahan pokok seperti bawang merah, bawang putih, dan kebutuhan pokok lainnya. Setelah proyek Pasar Pagi selesai, Pemkot akan melanjutkan revitalisasi ke Pasar Segiri yang menjadi pasar terbesar di Kalimantan Timur.

“Pasar Pagi ini dulu kita rancang sebagai pusat grosir yang tertata. Setelah selesai, kita lanjutkan ke Pasar Segiri yang beroperasi 24 jam dan memasok bahan makanan ke berbagai daerah di Kaltim,” ungkap Marnabas.

Rencana pembangunan “Lorong Cantik” menuju Masjid Raya ini menjadi simbol wajah baru Kota Samarinda yang menggabungkan unsur perdagangan, budaya, dan religiusitas. Konsep penataan yang berfokus pada estetika publik ini diharapkan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan dan masyarakat lokal.

“Kita ingin Pasar Pagi ini bukan sekadar tempat jual beli, tapi juga ruang sosial yang hidup. Orang datang bukan hanya untuk belanja, tapi juga menikmati suasana kota yang indah dan nyaman,” ujar Marnabas menutup penjelasannya.

Dengan hadirnya lorong tematik yang menghubungkan pusat ekonomi dan tempat ibadah utama di Samarinda, Pemkot Samarinda berharap kota ini dapat tumbuh sebagai kota perdagangan modern yang tetap mempertahankan nilai-nilai religius dan budaya lokal.


(Redaksi)