IMG-LOGO
Home Internasional China Murka, Kesepakatan Baja AS-India Dinilai Rugikan Beijing
internasional | umum

China Murka, Kesepakatan Baja AS-India Dinilai Rugikan Beijing

oleh VNS - 04 Juli 2025 12:51 WITA
IMG
Pemerintah China Peringatkan AS-India (Foto: CNN Indonesia)

IDENESIA.CO - Pemerintah China melayangkan protes keras terhadap kesepakatan dagang terbaru antara Amerika Serikat (AS) dan India yang dinilai “secara langsung merugikan pihak ketiga”. Langkah ini diambil setelah Washington mengumumkan pencabutan sebagian tarif impor baja dari India, sekaligus menerapkan pengawasan ketat terhadap baja yang diduga berasal dari China namun dialihkan melalui negara Asia Selatan tersebut.


“Kami menghimbau semua pihak untuk menyelesaikan perbedaan ekonomi dan perdagangan melalui dialog yang setara dan saling menguntungkan,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam konferensi pers di Beijing, Kamis (3/7/2025), dikutip dari AFP.

“Namun, kami menentang segala bentuk perjanjian yang dengan sengaja menargetkan atau merugikan kepentingan sah negara ketiga, khususnya China,” tambahnya.

Namun di saat bersamaan, AS juga memberlakukan kebijakan pengawasan lanjutan terhadap praktik trans-shipping, yakni pengalihan produk asal China melalui India sebelum masuk ke wilayah Amerika. Sejumlah pejabat perdagangan AS secara terbuka menyebut bahwa sebagian besar baja yang dikirim dari India ke AS diyakini berasal dari pabrik-pabrik China yang disamarkan dalam proses pengiriman.

Langkah ini memicu kemarahan Beijing yang menganggap kebijakan tersebut tidak hanya merusak semangat kerja sama dagang internasional, tetapi juga mencoreng reputasi China secara tidak langsung.

“China secara konsisten menolak penggunaan tarif sebagai alat tekanan politik dan ekonomi,” ujar He Yongqian, juru bicara Kementerian Perdagangan China. “Kami dengan tegas menentang negara mana pun yang mencapai kesepakatan dengan Amerika Serikat yang dilakukan dengan mengorbankan kepentingan sah China.”

Para analis memperkirakan, kesepakatan antara AS dan India ini dapat menjadi preseden bagi pola kebijakan dagang baru Washington terhadap negara-negara yang selama ini menjadi jalur transit barang-barang buatan China.

Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah India atas kecaman dari pihak China. Namun sejumlah laporan menyebut bahwa New Delhi menganggap kesepakatan dengan Washington sebagai langkah strategis untuk meningkatkan nilai ekspor dan menarik investasi asing di sektor industri berat.

Ketegangan ini terjadi hanya sepekan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Tokyo, Jepang, di mana para pemimpin dunia dijadwalkan membahas isu stabilitas perdagangan global.

(Redaksi)