umum | umum
Samarinda Akan Bangun Depo Arsip Modern, Kombinasi Fisik dan Digital Jaga Dokumen Bersejarah
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Samarinda, Erham Yusuf. Foto:Ist
IDENESIA.CO - Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda menunjukkan komitmennya dalam menjaga arsip penting daerah dengan memaparkan rencana pembangunan Depo Arsip modern. Desain gedung ini dipresentasikan secara resmi di Balai Kota, Kamis (4/9/2025), dan akan mengacu pada standar Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Samarinda, Erham Yusuf, menjelaskan bahwa Depo Arsip ini akan menjadi ruang penyimpanan yang ideal untuk melindungi arsip-arsip lama milik Pemkot.
"Jadi Depo ini dibangun sebenarnya untuk menyimpan atau melindungi arsip-arsip lama milik Pemkot," ungkapnya.
Erham menambahkan bahwa untuk arsip saat ini, Pemkot sudah memiliki sistem digital bernama Srikandi.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun, menekankan pentingnya perencanaan yang matang demi fungsionalitas gedung. Ia menyoroti beberapa aspek kunci, termasuk ketahanan struktur, bahan bangunan, dan tata letak ruangan.
"Seperti struktur bangunan yang kuat dan kokoh untuk menahan beban arsip dan dokumen, bahan bangunan yang tepat supaya tidak cepat keropos, hingga denah ruangan yang terpisah antara ruang arsip dan kantor agar tidak terkontaminasi," jelasnya.
Andi Harun juga menekankan bahwa lokasi Depo Arsip harus aman dari bencana.
"Gedung Depo Arsip harus ditempatkan di area yang tidak rawan banjir agar dokumen fisik tetap terlindungi. Ini menyangkut keberlangsungan informasi penting bagi pemerintah," tegasnya.
Selain Depo Arsip, Pemkot juga memperkenalkan aplikasi SILAYAR, sebuah terobosan dalam digitalisasi tata kelola arsip. Aplikasi ini dirancang tidak hanya untuk menampung arsip dari perangkat daerah, tetapi juga dapat menyimpan arsip milik masyarakat perorangan.
Depo Arsip ini rencananya akan dibangun di Jalan Kesuma Bangsa, dekat Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Samarinda. Dengan tinggi lima lantai dan luas bangunan mencapai 1.647 m², proyek ini menggabungkan penyimpanan fisik yang aman dengan sistem digital modern. Kombinasi ini diharapkan mampu menjadikan tata kelola arsip Samarinda lebih tertata, efisien, dan tahan terhadap risiko kerusakan di masa mendatang.
(Redaksi)