IMG-LOGO
Home Nasional Kementerian ESDM Targetkan Evakuasi Karyawan Freeport Selesai dalam 30 Jam
nasional | umum

Kementerian ESDM Targetkan Evakuasi Karyawan Freeport Selesai dalam 30 Jam

oleh VNS - 12 September 2025 00:59 WITA
IMG
Proses penyelamatan tujuh karyawan PT Freeport Indonesia yang terjebak akibat longsor di tambang bawah tanah. Foto:Ist

IDENESIA.CO - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan proses penyelamatan tujuh karyawan PT Freeport Indonesia yang terjebak akibat longsor di tambang bawah tanah bisa dituntaskan dalam waktu 30 jam ke depan.


Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa pemerintah telah mengirimkan tim khusus ke Papua untuk berkoordinasi langsung dengan manajemen Freeport dalam upaya evakuasi.

“Tim kami sudah berangkat ke Papua. Ada tujuh karyawan yang terjebak akibat longsoran tersebut. Dari tim lapangan, kemarin menargetkan paling lambat 30 jam sudah bisa teratasi. Jadi, tim Kementerian saat ini ada di lokasi untuk memastikan penyelamatan berjalan lancar,” ujar Yuliot saat ditemui Dunia Energi di Jakarta, Rabu (10/9).

PT Freeport Indonesia dalam keterangan resminya menyebutkan bahwa longsor terjadi pada Senin malam (8/9) sekitar pukul 22.00 WIT di area Grasberg Block Cave. Insiden tersebut menutup akses ke sejumlah area tambang bawah tanah, sekaligus membatasi jalur evakuasi bagi tujuh pekerja yang masih terjebak.

Hingga kini, tim penyelamat terus berupaya membuka akses dengan prosedur keamanan ketat. Freeport juga menegaskan fokus utama perusahaan adalah memastikan keselamatan seluruh karyawan yang berada di lokasi kejadian.

Peristiwa ini menambah catatan kelam musibah tambang bawah tanah Freeport. Sebelumnya, pada 14 Mei 2013, longsor di terowongan Big Gossan menewaskan 28 orang dan memicu desakan dari berbagai pihak agar dilakukan evaluasi serius terhadap sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan.

Kementerian ESDM menegaskan akan melakukan pengawasan ketat terhadap proses penyelamatan dan mengawal investigasi lebih lanjut demi mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

(Redaksi)