IMG-LOGO
Home Internasional Hampir Seluruh Armada Global Sumud Flotilla Dicegat Israel, Satu Kapal Marinette Masih Bertahan Menuju Gaza
internasional | umum

Hampir Seluruh Armada Global Sumud Flotilla Dicegat Israel, Satu Kapal Marinette Masih Bertahan Menuju Gaza

oleh VNS - 03 Oktober 2025 04:58 WITA
IMG
Konvoi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) yang mengirim bantuan ke Jalur Gaza, Palestina, nyaris seluruhnya telah dicegat pasukan Israel. Foto:Ist

IDENESIA.CO - Konvoi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) yang mengirim bantuan ke Jalur Gaza, Palestina, nyaris seluruhnya telah dicegat pasukan Israel. Dari puluhan kapal sipil yang tergabung dalam misi kemanusiaan itu, kini hanya tersisa satu kapal bernama Marinette yang masih terlacak berlayar menuju Gaza untuk menembus blokade.

Berdasarkan data pelacak resmi GSF, Marinette terakhir terpantau berada di perairan internasional sekitar 100 kilometer dari garis pantai Gaza. Kapal tersebut melaju dengan kecepatan sekitar 2,16 knot atau setara 4 kilometer per jam. Situasi kapal ini mendapat perhatian publik global karena menjadi satu-satunya armada yang belum disergap angkatan laut Israel.

Kapten Marinette sebelumnya melaporkan adanya masalah mesin di tengah perjalanan. Namun, masalah itu telah teratasi sehingga kapal kembali melanjutkan pelayaran.

Menurut keterangan GSF, Marinette masih terhubung melalui layanan komunikasi Starlink dan dapat berkoordinasi dengan tim pusat. Siaran langsung tracker memperlihatkan kapal tersebut aktif hingga Kamis (3/10/2025) pukul 00.00 GMT.

GSF menegaskan sikapnya untuk tidak mundur meski menghadapi risiko besar.

“Gaza tidak sendirian. Palestina tidak dilupakan. Kami tidak akan ke mana-mana,” demikian bunyi pernyataan resmi GSF yang dibagikan ke publik.

Global Sumud Flotilla merupakan gerakan internasional yang berinisiatif mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang diblokade Israel. Sejak dilepas pada 31 Agustus lalu, sekitar 40 kapal sipil berangkat membawa bahan pangan, obat-obatan, air bersih, serta bantuan medis lainnya. Ratusan jurnalis, tenaga kesehatan, hingga aktivis dunia ikut dalam pelayaran ini, termasuk aktivis iklim asal Swedia, Greta Thunberg.

Namun, misi kemanusiaan itu berkali-kali mengalami serangan dan tekanan. GSF menyebut sabotase dan penghadangan pernah terjadi saat armada mereka berlayar di perairan Yunani maupun saat berlabuh di Tunisia.

Sejak awal pekan ini, angkatan laut Israel secara masif melakukan pencegatan ketika konvoi mulai mendekati perairan Gaza. Pada Rabu (1/10), puluhan kapal GSF berhasil dibajak dan lebih dari 400 aktivis ditangkap serta digelandang ke Israel. Di antara mereka yang ditahan termasuk Greta Thunberg.

Salah satu kapal GSF bernama Mikeno (atau Al Bireh) sempat terdeteksi berada sangat dekat dengan pantai Gaza jaraknya hanya puluhan kilometer dari barat daya Gaza City. Namun, pada hari ini, kapal tersebut tidak lagi menunjukkan pergerakan. GSF menduga Mikeno juga telah dicegat oleh pasukan Israel.


(Redaksi)